Kamis, 22 Agustus 2013

Tuhan tahu tapi menunggu

Bait judul diatas adalah kutipan dr tetralogi laskar pelangi, kalau tidak salah di buku sang pemimpi. Diceritakan Ikal, tokoh dalam novel tersebut pada saat masih kecil suka meneriakkan kata "amin" dibelakang surat Al-Fatihah yang dibaca imam shalat di surau desanya. Hingga pada saat ia dewasa, ia melakukan perjalanan ke Eropa bersama sahabatnya, dalam perjalanan mereka shalat di sebuah masjid besar, dengan imam yang disegani di kalangan muslim daerah tersebut. Dalam shalatnya, karena "kebiasaan" kecil, Ikal dan sahabatnya mengucapkan kata "amin" keras2 setelah imam selesai membaca surat, padahal suasana di masjid tersebut berlangsung khusyuk. Jamaah lain juga hanya mengucap "amin" dengan berbisik. Seketika perasaan malu yang luar biasa menghinggapi mereka. Seolah-olah itulah hukuman atas kenakalan mereka yg tidak menghormati imam masjid di desanya dahulu. Begitulah cara Tuhan membalas, Tuhan tahu tapi menunggu.

Jika direnungkan, mungkin nggak sedikit dari kita yang juga pernah mengalami "Power of Tuhan Tahu Tapi Menunggu" ini. Honestly, saya pernah, beberapa kali mengalaminya. Kenakalan yang dibalas dengan dinakali. Keisengan yang dibalas dengan diisengi. Keculasan yang dibalas dengan diculasi. Kebohongan yang dibalas dengan dibohongi. Begitulah..

Seperti halnya Ikal tadi, balasan yang diberikan oleh Tuhan tidak seketika, tidak dalam hitungan hari atau minggu, tapi dalam bertahun-tahun kedepan. Balasannya datang pada saat yang tepat, saat yang membuat kita merasa kalah telak. Bukan balasan yang membuat marah atau sedih atau benci. Tapi balasan yang membuat kita merenung dan menyesali kesalahan kita dimasa lampau. Ketika dulu kita berbohong,maka pada saat balasan itu datang perasaan yang kita rasakan adalah sama dengan orang yang kita bohongi dulu. Luarbiasa kuasaNya, Subhanallah :')

Mungkin, seharusnya manusia yg pernah merasakan "Power of Tuhan Tahu Tapi Menunggu" ini harusnya bersyukur. Tuhan membalas perbuatannya didunia, bukan diakumulasi di akhirat nanti. Tuhan memberi kita waktu untuk introspeksi diri, tidak mengulangi kesalahan2 lagi. Barakallah :)



Xoxo <3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar